de' BONJOL's

GW' memang bukan kalian,Tapi GW' tak malu... Karena GW' tak pernah menjegal, mencubit, menggigit, mencabik, menusuk, bahkan menginjek orang..."PISS LUV UNITY 'en RESPECT"

Friday, February 9, 2007

SAMPAH + LUMPUR + PENYAKIT











Banjir di beberapa lokasi memang mulai surut.Namun, kini warga dipersoalkan dengan keberadaan lumpur bekas banjir. Bahkan,lumpur tebal dan tumpukan sampah sempat mengecohkan kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Di Kalibata, Jakarta Selatan--dari arah Jalan Dewi Sartika—misalnya,ketinggian lumpur setinggi mata kaki. Meski pagi harinya kendaraan boleh melintas, namun sorenya jalan tersebut kembali ditutupkarena dipenuhi lumpur.Kendaraan yang mencoba masuk ke Jalan Kalibata diberhentikan polisi dan dialihkan ke arah Pancoran. Arus lalu lintas juga macet akibat tidak berfungsinya lampu lalu lintas.Hal itu terlihat antara lain di persimpangan flyover Kebayoran Lama,persimpangan Jalan H Nawi-Radio Dalam-Fatmawati, serta persimpangan McDonald Kemang.Kendaraan berjalan merayap, apalagi beberapa ratus meter dari titik tersebut, tepatnya di sekitar Hotel Grand Kemang, terdapat genangan air setinggi 40 cm. Kondisi serupa terjadi di kawasan Jakarta Pusat. Sejumlah jalan masih terendam air dan lumpur sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Lokasi tersebut antara lain di Jalan Biak, perempatan Coca-Cola, dan Pejompongan. Ditambah lagi. sebagian lampu lalu lintas di beberapa lokasi di Jakarta Pusat, seperti di Jalan Salemba Raya dan sepanjang Jalan Gunung Sahari rusak.Akibatnya, kekacauan arus lalu lintas tidak terelakkan.Bahkan,petugas polisi lalu lintas kewalahan mengatur lalu lintas.Jalan dipenuhi lumpur juga terjadi di sebagian ruas Jakarta Barat.Antara lain di Jalan Daan Mogot,Pangeran Tubagus Angke, Grogol, Kedoya Raya, Kedoya Pesing,Pesanggrahan,Puri Indah,Puri Kembangan,Bojong Raya,dan Rawa Buaya. Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur. Di daerah ini,ketinggian lumpur dan mencapai 10 cm. Dampaknya, pengendara tak bisa melintas daerah tersebut. Di daerah Di Jakarta Utara, sepanjang Jalan Cilincing dan Jalan Cakung–Cilincing menjadi licin karena air menggenangi jalan tersebut selama dua hari. Hal itu berakibat banyaknya kendaraan bermotor yang memacu pelan kendaraannya. Di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, mengalami hal yang sama. Ruas jalan menjadi licin karena lumpur bekas banjir belum dibersihkan.Di Tangerang, ketinggian genangan air dan lumpur berada di sejumlah lokasi,seperti di Perumahan Pinang Griya, Pinang, Ciledug Indah I dan II,Perumahan Total Persada di Priok Kota Tangerang dengan ketinggian lumpur hingga semata kaki dan air mencapai 50–250 cm.Sementara itu,Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo berjanji secepatnya membersihkan lumpur dan sampah yang berserakan di jalan-jalan protokol Ibu Kota. ”Kita akan mengerahkan armada pemadam kebakaran dan mobil dinas kebersihan untuk membersihkan lumpur dan sampah.Dengan begitu,proses pembersihan dapat berlangsung cepat,”ujarnya.Semoga saja musibah banjir tak datang lagi dan bantuan untuk membersihkan sampah dan lumpur lekas datang, karena dengan membersihkan sisa-sisa banjir yang berupa sampah dan lumpur sangatlah lama dan membutuhkan tenaga ekstra.Apalagi dia juga mengatakan, biasanya sampah menumpuk di sejumlah pintu air dan permukiman warga. Sampah tersebut kalau dibiarkan bisa menjadi sumber penyakit.Bahkan sebagian warga sudah terkena penyakit seperti diare,gatal-gatal,kusta,leptospirosis dan masih banyak lagi penyakit yang timbul pasca terjadinya banjir ini. Untuk itu,pemprov akan menangani persoalan lumpur dan sampah secara maksimal. Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Baruna mengaku sedang berkonsentrasi membersihkan sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai Jakarta Selatan. Langkah ini dilakukan untuk memperlancar aliran air, sehingga saat hujan kembali mengguyur Ibu Kota maupun wilayah Bogor atau Depok,tidak meluap ke permukiman warga. "Sampah di Pintu Air Manggarai berkapasitas 1,5 ton per hari dan kita sudah siapkan delapan truk,”tandasnya. Diketahui, sampah banjir di Jakarta Pusat mencapai 2.270 ton dan akan diangkut dengan 400 truk, 2.460 ton sampah di Jakarta Utara diangkut 433 truk, 3.660 ton sampah di Jakarta Barat diangkut 644 truk, 3.525 ton sampah Jakarta Selatan diangkut 620 truk, dan 3.200 ton sampah Jakarta Timur diangkut 564 truk.
Selain dari aparat pemerintahan dan Dinas Pekerjaan Umum yang membersihkan sampah dan lumpur,warga juga ikut membantu agar semua sampah dan lumpur yang menggenangi rumah mereka cepat di angkat.Tak berhenti disitu warga dan para pemulung juga ikut memanfaatkan sampah-sampah yang menumpuk di sungai Ciliwung,Kampung Melayu Besar,Jakarta yang bisa di jual lagi misalnya.
Dan pada intinya ternyata musibah banjir ini tidak hanya membuat rugi bagi warga Jakarta yang dengar- dengar mencapai 4,37 triliun rupiah sampai tanggal 7 february busyyeeettt ....!!!
Juga memberikan rejeki bagi sebagian warga Jakarta yang mengais sampah-sampah yang menumpuk dimana2 agar bisa mereka jual dan menjual jasa untuk menyeberan banjir dengan menggunakan objek gerobak,dokar(kereta kuda) atau apapun yang bisa di gunakan buat mengangkut orang ataupun barang agar tak terkena genangan banjir.
Di samping itu pemerintah juga tak tinggal diam,untuk kembali membangun dan mengganti rugi semua kerugian yang di sebabkan oleh banjir.Dan pemerintah juga menjelaskan, anggaran penanggulangan banjir daerah penyangga, yakni Bogor, Depok,Tangerang dan Bekasi, adalah sebesar Rp64 triliun. Sementara untuk DKI, dianggarkan Rp16 triliun. Anggaran ini diprioritaskan untuk memperbaiki penataan ruang, perumahan dan permukiman, prasarana perkotaan, sumber daya air, serta pemberdayaan masyarakat. Selain itu juga, Dinas Bintal dan Kesos juga berencana memberikan uang santunan bagi korban tewas sebesar Rp1juta.Semoga saja semua itu tidak saja menjadi buah bibir bagi mereka tetapi menjadikan omongan mereka itu nyata sekaligus menjadikan ajang pembuktian bahwasanya pemerintah sangat memperdulikan warganya yang terkena musibah.



0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home